Salah satu faktor penyebab utama kelelahan mata adalah postur tubuh dan jarak pandang yang kurang tepat saat menggunakan perangkat digital. Banyak orang duduk terlalu dekat dengan layar atau menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel. Posisi ini menekan leher, punggung, dan secara tidak langsung membuat mata cepat tegang. Idealnya, jarak antara mata dan layar komputer adalah sekitar 50–70 sentimeter dengan posisi bagian atas layar sejajar dengan garis pandang mata. Dengan posisi ini, mata tidak dipaksa memfokuskan pandangan terlalu jauh atau terlalu dekat.
Pengaturan kecerahan layar juga berpengaruh besar terhadap kenyamanan. Layar yang terlalu terang dibandingkan lingkungan sekitar dapat menyebabkan silau, sementara layar yang terlalu redup membuat mata berusaha keras melihat detail. Sesuaikan kecerahan hingga mata terasa nyaman dan gunakan mode “night shift” atau “blue light filter” di malam hari untuk mengurangi paparan cahaya biru. Fitur ini membantu menjaga ritme sirkadian dan membuat tidur lebih nyenyak setelah seharian bekerja.
Ergonomi ruang kerja pun tidak kalah penting. Kursi dan meja sebaiknya diatur agar posisi tubuh tetap tegak dan bahu rileks. Letakkan monitor langsung di depan wajah untuk menghindari kepala miring ke samping atau terlalu sering menunduk. Jika bekerja dengan laptop, gunakan penyangga agar layarnya sejajar dengan mata dan tambahkan keyboard eksternal. Penataan kecil ini membuat aktivitas digital lebih nyaman dan mengurangi tekanan pada otot mata serta tubuh.
Jangan lupakan kebersihan layar perangkat. Debu dan sidik jari yang menumpuk dapat memengaruhi kontras dan membuat mata berusaha lebih keras untuk fokus. Membersihkan layar dengan kain mikrofiber secara rutin akan membuat pandangan lebih jelas dan nyaman. Kombinasi antara postur yang benar, pencahayaan optimal, dan kebersihan perangkat menciptakan lingkungan kerja digital yang ramah bagi mata dan tubuh secara keseluruhan.
